Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Literasi Digital dalam Pembelajaran Abad 21

Literasi Digital dalam Pembelajaran Abad 21


Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital. Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.

Pada zaman modern seperti sekarang pada abad ke 21 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang pesat, sehingga sangat berpengaruh terhadap semua lapisan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Hampir semua peralatan yang digunakan dalam kehidupan tidak manual lagi, melainkan sudah digital. Oleh karena itu abad 21 sering disebut juga sebagai abad digital. IPTEK yang berkembang saat ini memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia, karena dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu sehingga seolah-olah tidak ada penghalang antara satu tempat dengan tempat lainnya. Akibatnya seseorang pada satu tempat tertentu (misalnya di Indonesia) dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di tempat lainnya (misalnya di Amerika) baik secara langsung maupun melalui rekaman. 

Kemajuan IPTEK juga dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk berbagai keperluan seperti transportasi online, jual beli online, chating, dan sebagainya. Bukan hanya itu, dalam dunia pendidikan juga para pengajar dan pembelajar dapat memanfaaatkannya pada proses pembelajaran, dimana pembelajaran yang dilakukan tidak harus selalu tatap muka tapi dapat dilakukan secara online. Kemajuan IPTEK juga dapat dimanfaatkan untuk mencari berbagai sumber belajar, untuk melakukan evaluasi, serta untuk keperluan lainnya. Dengan kata lain, kemajuan IPTEK benar-benar memberikan energi postif pada berbagai asfek kehidupan manusia. Meski kemajuan IPTEK memberikan keuntungan luar biasa bagi kehidupan manusia, namun tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkannya seperti berbagai kejahatan penipuan online, informasi menyesatkan (hoax), pornograpi, dan sebagainya. 

Abad 21 ditandai dengan digitalisasi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Absensi, buku sumber, tugas, evaluasi dan masih banyak aspek lainnya lebih banyak memanfaatkan kemajuan teknologi. Konsep literasi digital dapat digunakan sebagai ukuran kualitas kerja peserta didik di lingkungan digital, dan memberi para ilmuwan dan pengembang sarana komunikasi yang lebih efektif dalam merancang lingkungan yang lebih berorientasi pengguna. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi digital, setiap orang harus dapat menggunakan berbagai keterampilan yang dimilikinya, baik keterampilan teknis, kognitif, dan sosiologis untuk melakukan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi (Eshet & Alkalai, 2004).

Oleh karena itu para pelaksana pendidikan harus memiliki literasi digital yang baik. Literasi digital yang sangat penting untuk dikuasai antara lain literasi informasi (information literacy), literasi media (media literacy), serta literasi tekhnologi informasi komunikasi (Information and communication technology; ICT literacy).  Ketiga literasi digital tersebut merupakan bagian terpenting dari pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki pada abad 21, seperti pada gambar di bawah ini. 

Sumber : Trilling and Fadel, 2009

1. Literasi Informasi (Information Literacy) 

Perkembangan informasi yang sangat pesat merupakan salah satu keuntungan tersendiri bagi semua orang yang terlibat dalam pembelajaran. Literasi informasi menguraikan bahwa siswa yang memiliki literasi informasi akan dapat mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan akan informasi, mencari informasi, mengevaluasi informasi, mengatur informasi, dan mengkomunikasikan informasi sedemikian rupa untuk menjawab dan mengatasi berbagai kebutuhan yang dihadapi (Blas, 2004).


2. Literasi Media (Media Literacy) 

Media merupakan salah satu hal terpenting dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Media berfungsi untuk mempermudah siswa daam mengikuti pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemanfaatan media dalam pembelajaran terutama untuk menjelaskan berbagai peristiwa yang tidak mungkin untuk diamati secara langsung karena berbahaya seperti terjadinya tsunami, terlalu lambat seperti proses pertumbuhan tanaman), terlalu cepat seperti peristiwa meledaknya bom, terlalu kecil seperti pergerakan partikel dasar penyusun atom, terlalu besar seperti pergerakan matahari, dan sebagainya. 


3. Literasi Tekhnologi Informasi Komunikasi (Information and Communication Technology; ICT Literacy) 

Tekhnologi informasi komunikasi pada zaman sekarang menjadi hal yang sangat penting dalam pembelajaran, sehingga setiap orang memerlukan informasi tersebut. TIK juga semakin penting dalam kehidupan pribadi seseorang, karena secara umum orang lebih banyak yang beralih ke internet daripada sumber informasi dan dukungan lainnya pada saat mereka menghadapi permasalahan dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat (Jerald, 2009). Tekhnologi informasi dan komunikasi bukan hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai sarana dalam menyelenggarakan dan megevaluasi proses pembelajaran.

Kz Innovation
Kz Innovation Developer Bahan Ajar IPA & Biologi| Media Pembelajaran | Review Software Penyusun Media Pembelajaran | Influencer

Post a Comment for "Literasi Digital dalam Pembelajaran Abad 21"